Puluhan Nelayan Tolak KIP di Kawasan Pulau Putri


Sungailiat (koranbabel.com) — Terkait dengan keberadaan belasan Kapal Isap Produksi yang beroperasi di dekat perairan laut Pulau Putri, Belinyu, Bangka terus dikecam oleh nelayan setempat. Pasalnya, atas aktifitas KIP yang katanya telah memiliki perizinan untuk menambang itu malah menjadi momok yang menakutkan bagi nelayan setempat.

Selain merusak ekosistem bawah laut yang ada didalam nya, dampak penambangan tersebut membuat hasil tangkap nelayan berkurang.

Akan hal tersebut, sebanyak 60 nelayan setempat mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan atas aktifitas penambangan laut oleh KIP. Didampingi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia ( HNSI) Kabupaten Bangka, nelayan setempat Selasa kemarin (2/11) mendatangi DPRD Bangka sembari menyerahkan tanda tangan penolakan atas aktifitas KIP yang melakukan eksploitasi di perairan laut dekat pulau 7, Kecamatan Belinyu.

Ketua HNSI Bangka, Ridwan saat dikonfirmasi Selasa (3/11) siang membenarkan jika pihaknya turut mendampingi masyarakat Belinyu yang melakukan penolakan atas aktifitas KIP dekat pulau Putri, “Kemarin kita damping masyarakat belinyu ketemu dewan perwakilan rakyat. Pada kesempatan tersebut, kita  ketemu langsung dengan ketua DPRD dan Komisi C,” aku Ridwan.

Saat disinggung hasil dari pertemuan kemarin, Ridwan mengatakan penolakan yang dilakukan oleh masyarakat ini langsung di tindak lanjuti dan rencananya akan di bahas di Banmus oleh DPRD Bangka, “Selanjutnya masyarakat Belinyu meminta jadwal untuk audiensi dengan DPRD Kabupaten Bangka,” jelas Ridwan.

Mengingat ini menyangkut hajat hidup masyarakat banyak, Ridwan berjanji HNSI Bangka akan terus mendampingi masyarakat nelayan yang tetap menolak aktifitas operasi KIP disana, “HNSI akan tetap melakukan pendampingan terhadap aspirasi masyarakat nelayan Belinyu,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Bangka, Parulian Napitupulu yang ditemui di ruang kerjanya mengaku sudah menindaklanjuti aspirasi yang di suarakan oleh masyarakat Belinyu dengan cara membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan atas aktifitas pengekploitasian penambangan pasir timah di dekat perairan laut Pulau Putri, Belinyu, “Itu sudah di bahas kemarin. Karena bentuk perizinannya dikeluarkan di Provinsi, jadi kita arahkan ke Provinsi,” ungkap pria yang akrab disapa Ucok ini.

Ucok juga mengatakan, pihaknya tidak dapat memberikan keputusan akan hal ini. Namun Ucok menegaskan yang bertanggung jawab akan hal tersebut pihaknya yang telah memberikan izin atas penambangan pasir timah oleh KIP disana, “Itu kebijakan provinsi. Siapa yang ngasih izin, dia yang lah yang bertanggung jawab,”tegasnya. (ian)

The post Puluhan Nelayan Tolak KIP di Kawasan Pulau Putri appeared first on KORAN BABEL.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment