Sungailiat (koranbabel.com) — Guru yang sekolahnya menyelenggarakan pendidikan inklusif di Kabupaten Bangka Tengah melakukan studi banding ke Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Alam Biruni Kabupaten Bangka, Senin (16/11).
Rombongan guru-guru yang sebanyak kurang lebih 100 orang tersebut, diketuai Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah, Asnani bertujuan untuk mempelajari pendidikan inklusif bagi anak yang berkebutuhan khusus untuk diterapkan di Kabupaten Bangka Tengah.
Kepala sekolah SDIT Alam Biruni, Dilakhira Yasa, kegiatan ini salah satu wadah bertukar pengetahuan atau sharing mengenai pendidikan inklusif, “Kabupaten Bangka merupakan kabupaten yang telah ditunjuk dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif beberapa tahun yang lalu, karena hampir di setiap kecamatan ada sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusif termasuk di SDIT Alam Biruni ini,” jelas Lala, panggilan akrab Dilakhira.
Diungkapkan Lala, pendidikan inklusif ini merupakan pendidikan khusus, dan Kabupaten Bangka sebagai kabupaten inklusif dan sebagai rujukan untuk kabupaten lainnya, “Dari kabupaten ada pelatihan-pelatihan guru dan kepala sekolah, sosialisasi sampai pelatihan untuk guru pendamping khusus,” jelasnya.
Dila juga berharap, kedepan juga adanya perhatian yang lebih untuk pendidikan inklusif ini baik dari segi dana serapan, maupun sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan pendidikan inklusif.
“Kalau kita yang merupakan sekolah swasta melakukan browsing-browsing di internet dan usaha sendiri, sementara untuk dari dinasnya, telah melakukan pelatihan sebanyak dua kali, sehingga guru dari SDIT Biruni ini telah ditetapkan sebagai GPK,” jelasnya.
Sementara itu itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka, Padli mengatakan Kabupaten Bangka sangat konsern terhadap dunia pendidikan termasuk juga pendidikan inklusif ini, “Kita telah mengirimkan guru-guru selama satu tahun di UPI untuk belajar pendidikan inklusif, sehinggga dalam pengajarannya mudah dan bisa memberikan ilmu dan bimbingan untuk anak yang melaksanakan pendidikan inklusif,” jelas Padli.
Selain itu juga Padli mengungkapkan di setiap kecamatan juga dilaksanakan pendidikan inklusif, “Mulai dari SD, SMP dan SMA yang ada di kecamatan di Kabupaten Bangka ini, kita telah menerapkan pendidikan inklusif, dan kita anggarkan semuanya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Bangka Tengah, Asnani mengatakan, kedatangan mereka datang ke SDIT Alam Biruni Pemali ini, ingin melihat langsung program pendidikan inklusif dan merupakan rujukan dari pihak provinsi.
“Kita ingin melihat langsung pendidikan inklusif ini, seperti apa pengajarannya, anak-anaknya termasuk juga sarananya sehingga bisa diterapkan di sekolah-sekolah di Kabupaten Bangka Tengah,” ungkapnya.
Studi banding guru-guru Kabupaten Bangka Tengah yang menyelenggarakan pendidikan inklusif ini langsung melihat ke lapangan dan meninjau cara pengajaran untuk anak-anak inklusif langsung di dalam kelas. Selain itu juga ditampilkan juga keterampilan Rayhan dan Johan, siswa SDIT Alam Biruni yang mendapatkan pendidikan inklusif dengan menampilkan permainan drumnya yang memukau tamu undangan. (lutfi/hms)
The post Bateng Belajar Pendidikan Inklusif SDIT Alam Biruni appeared first on KORAN BABEL.
ConversionConversion EmoticonEmoticon