Muntok (koranbabel.com) — Gas elpiji ukuran 3 kilogram di Muntok, Bangka Barat, mulai mengalami kelangkaan, sejak beberapa hari terakhir. Para ibu rumah tangga yang keseharian memasak menggunakan elpiji, mengeluhkan kondisi ini. Beberapa warga di Muntok, terpaksa menggunakan kayu bakar, mengatasi kelangkaan elpiji. Salah satunya, Zamila (33), ibu beranak tiga tang tinggal di dusun Parit Jaya yang kebetulan di area tempat tinggalnya masih hutan belukar.
Dulu sebelum ada gas, ujar Zamila, mereka memasak menggunakan kayu. Ketika diwawancara wartawan ketika sedang mencari kayu bakar, Zamila mengatakan, “Jadi tidak susah payah mengambil kayu bakar. Maka dari itu sayangilah hutan, jagalah kutan kita, lestarikan hutan jangan terus dirusak,” ujar Zamila.
Kelangkaan gas di sejumlah Toko dikarenakan terjadinya kekosongan stok. Juga persediaan di beberapa SPBU di Muntok, sudah habis sejak beberapa hari lalu. Seperti di SPBU Kampung Jawa Jalan Jendral Sudirman Muntok, dan SPBU Pal 6 Desa Air Belo Muntok Bangka Barat. Sejak Sabtu (14/11) tidak lagi Menjual Gas elpiji subsidi ukuran 3 Kg.
Untuk di tingkat Pengecer saat Ini, seperti di beberapa Tempat Toko Kelontongan di Muntok, walaupun ada, harga eceran Gas berkisar antara Rp 19,000 sampai Rp 20,000, itupun jumlahnya terbatas.
Salah satu pemilik warung sembako di Kampung Keranggan Atas Muntok, Suparwan (53), mengatakan biasanya membeli gas di SPBU untuk diecerkan kembali. Dirinya menjual gas dengan harga normal tingkat pengecer Rp 18,000. Namun, sayang, dirinya juga tidak kebagian jatah karena besarnya harga beli ditingkat pengecer yang sampai Rp 20,000. Dia pun membatalkan niat membeli gas tersebut.
Parwan mengatakan, “Saya mau jual berapa lagi, kalau harganya sudah RP20,000,” kata Parwan pemilik Warung kepada pengecer Gas.
Tambah Parwan, jika kelangkaan gas terus berlanjut, bukan tidak mungkin warga kembali ke kayu bakar untuk memasak, “Kelangkaan gas baru 2 – 3 hari aja. Sebagian warga sudah kebingungan. Ya, kembali seperti dulu, memasak dengan kayu bakar. Hutan kita kan masih ada untuk mencari kayu bakar, tapi hutan yang sebelah mana, yang banyak kayunya,” imbuh Parwan.
Terpisah, Kuasa SPBU PAL 6 Desa Air Belo, Soleh, selaku pihak penjualan Gas 3Kg yang bermitra dengan agen penyalur Koperasi Patra Usaha Bersama, ketika di temui Wartawan di ruang kerjanya menerangkan, sejak Sabtu kemarin di SPBU ini, tidak lagi menjual Gas Elpiji ukuran 3 kilogram karena sudah habis.
“Satu pun gak ada, terjual semua. Padahal sebelumnya, kami dari pihak SPBU memang kami jatah, setiap warga yang membeli Gas ukuran 3 (tiga) kg, kami batasi hanya 2 (dua) tabung.
Ini diakukan agar warga lain kebagian. Untuk harga normal yaitu RP 16,854,50,” imbuh Soleh.
“Untuk Gas elpiji 3kg, hari ini habis, jadi kami tutup. Untuk pengiriman Gas selanjutnya tidak bisa dipastikan kapan,” Lanjut Soleh. (*/tim)
The post Warga Muntok Kesulitan Mendapat Gas 3kg appeared first on KORAN BABEL.
ConversionConversion EmoticonEmoticon