Pemda Berperan Dalam Pertahanan Negara


Koba (koranbabel.com) — Pemkab Bangka Tengah menggelar seminar pertahanan negara di Gedung Serba  Guna Kecamatan Koba, Selasa (17/11).

Seminar yang dihadiri ratusan orang ini menghadirkan dua nara sumber yakni Dekan FISIP UBB DR Ibrahim dan Koordes Pertahanan Wilayah Bangka Belitung Kolonel Jolly Suawa.  Sebagian besar peserta berasal dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, ormas, LSM, Karang Taruna, MPC PP dan FKPPI.

Pj Bupati Bangka Tengah Sunardi mengatakan seminar digelar untuk mengantisipasi  segala bentuk ancaman dari luar dan menambah kecintaan terhadap negara dan wawasan bagi generasi muda.

“Seminar daerah ini digelar, sebagai bentuk peran serta Pemda Bateng dalam mendukung kebijakan pertahanan negara di daerah Provinsi Kepulauan Babel,” ungkap Sunardi.

Sunardi mengimbau, agar para peserta seminar yang hadir dapat meresapi dan menyerap pengetahuan yang disampaikan narasumber, dengan harapan agar pengetahuan yang didapat seputar pentingnya menjaga dan memperkuat pertahanan negara ini dapat menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang lebih kuat dan bermartabat.

“Menjaga pertahanan negara, merupakan tanggung jawab kita bersama. Maka dari itu, jangan biarkan segala bentuk rongrongan dari luar dapat memecah belah dan menghancurkan bangsa ini,” kata Sunardi.

Sementara itu Kolonel Jolly mengatakan pertahanan negara bersifat semesta, sebagai agenda kekuatan negara yang dilandasi oleh kekuatan diri sendiri dalam menghadapi segala bentuk ancaman kepentingan asing dari luar baik itu bersifat militer maupun non militer seperti ideologi, politik budaya yang acap kali muncul.

“Kemudian ancaman yang berkembang atau ancaman hibrida yakni ancaman militer yang digabungkan dengan non militer guna menghancurkan bangsa. Istilah ancaman hibrida, mencakup berbagai situasi dan intensi permusuhan, semacam perang siber, skenario konflik asimetris berintensitas rendah, terorisme global, pembajakan, migrasi ilegal, korupsi, konflik etnik dan agama, tantangan demografis, kejahatan transnasional yang terorganisir, masalah globalisasi, serta proliferasi senjata penghancur masal,” terang Kolonel Jolly.

Lanjut Kolonel Jolly, sebagai contoh Provinsi Kepulauan Babel ini adalah penghasil timah, diketahui bahwa saat ini harga timah jatuh, selain itu semua pihak tidak bisa mengelolah SDA timah. Hal tersebut, secara kasat mata adalah sebagai bentuk ancaman asing dikarenakan harga timah Babel ini ditentukan oleh pihak luar.

“Maka dari itu, patutlah diperkuat lagi sistem pertahanan negara kita ini dimulai dari pemerintah paling bawah yang ada di daerah-daerah bukan hanya tanggungjawab Kementerian Pertahanan dan Perekonomian. Sehingga ancaman asing untuk menghancurkan sistem perekonomian, dapat dinetralisir, karena perekonomian kita harus maju, dengan diiringi keamanan yang kuat pula,” tutur Kolonel Jolly.

Sedangkan DR Ibrahim menambahkan, jika kondisi pemuda saat ini berada dalam fase kegalauan internal dan galau eksternal. Karena saat ini tengah berada dipersimpangan dari masa orba selama 30 tahun dan orde reformasi selama 15 tahun terakhir dengan beberapa kali pergantian presiden. “Saat ini kita pada masa transisi, pilihannya adalah ada pada kita apakah akan menjadi negara maju atau negara gagal,” tukasnya Ibrahim.

Otonomi daerah atau desentralisasi, harus diakui telah menimbulkan efek negatif, kebanyakan daerah mulai meninggalkan jati dirinya dengan mengatur berbagai perda-perda, hingga terjadi kesenjangan kesejahterahan. “Ideologi parpol semenjak orde reformasi, sangatlah berpengaruh dan mengancam persatuan dan kesatuan dan ini sebagai bentuk dari kegalauan internal,” katanya.

Selain itu kegalauan eksternal, seperti SDA timah dari Babel diekspor sebesar-besarnya ke luar baik itu secara legal ataupun illegal. Kemudian dibrand oleh pihak luar negeri lalu dijual lagi sebagian dengan harga lebih tinggi dalam bentuk elektronik dan lainnya, sebagian lagi timah itu dijadikan cadangan negara mereka kedepan. “Kedepan, saat negara kita menjadi negara maju namun SDA kita sudah terkuras habis sehingga kita menjadi konsumtif dengan ketergantungan terhadap pihak asing,” imbuh Ibrahim.(ron)

The post Pemda Berperan Dalam Pertahanan Negara appeared first on KORAN BABEL.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment