Pertumbuhan Ekonomi Babel Melambat


Pangkalpinang (koranbabel.com) — Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung Triwulan III-2015 tumbuh 3,96 persen melambat dibandingkan triwulan III-2014 yang tumbuh 4,77 persen. Pertumbuhan didukung oleh seluruh lapangan usaha kecuali pengadaan listrik dan gas. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 11,17 persen, diikuti jasa keuangan sebesar 9,11 persen dan jasa pendidikan 8,59 persen.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (5/11), perekonomian Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-2015 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar haga berlaku (ADHB) mencapai Rp.15.450 miliar dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 besarnya mencapai Rp. 11.580 miliar.

“Struktur PDRB Kepulauan Bangka Belitung atas dasar harga berlaku triwulan III 2015 masih di dominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Industri Pengolahan sebesar 20,80 persen, pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 19,94 persen dan perdagangan. Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda motor sebesar 14,25 persen. Tetapi dari sisi laju pertumbuhan ke-tiga lapangan usaha tersebut tumbuh tidak terlalu besar masing1,20 persen, 6,28 persen, dan 4,74 persen,” ujar Kepala BPS Babel, Ir. Herum Fajarwati.

Sementara bila dibandingkan dengan triwulan II-2015 pertumbuhan hanya mencapai 1,08 persen pada triwulan III-2015. BPS mencatat terdapat empat lapangan usaha yang mengalami kontraksi (penurunan) seperti pertambangan dan penggalian (-1,98 persen), penyediaan makanan dan minuman (-1,18 persen), Real Estate (-1,07 persen), Jasa Perusahaan (-0,36 persen) dan pengadaan listrik (-0,31 persen).

“Pertumbuhan tertinggi pada lapangan usaha Jasa Keuangan sebesar 13,47 persen setelah pada triwulan sebelumnya mengalami konstraksi yang cukup dalam diikuti administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 3,84 persen dan pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 2,66 persen yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh faktor musiman,” lanjut Herum.

Kondisi cuaca yang kondusif berdampak pada meningkatnya hasil tangkapan ikan nelayan, puncak panen lada yang terjadi di Bulan Agustus dan didorong dengan harga jual yang masih tinggi, serta produksi kelapa sawit yang relatif masih stabil menjadi faktor tingginya laju pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan.

 

Kontribusi PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Sumatera pada triwulan III-2015 mencapai Rp.671.718 miliar atau sekitar 22,37 persen dari total PDRB 33 Provinsi di Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,25 persen. Dampak dari kenaikan BBM dan tarif dasar listrik sebelumnya serta adanya bencana kabut asap setidaknya berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan struktur perekonomian pulau sumatera triwulan III-2015 masih didonimasi oleh tiga provinsi yaitu Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Kontribusi ketiga provinsi tersebut mencapai 59,80 persen terhadap total PDRB ADHB Pulau Sumatera. Sementara Provinsi Bangka Belitung hanya menempati urutan kesembilan sebagai penyumbang PDRB pada triwulan III 2015 hanya sebesar 2,30 persen terhadap Pulau Sumatera dan 0,51 persen terhadap total 33 provinsi di Indonesia.

“Secara spasial ekonomi pulau sumatera trieulan III-2015 (q-to q) Pertumbuhan tertinggi terjadi di Provinsi Riau sebesar 4,68 persen, diikuti oleh Provinsi Sumatera Selatan sebesar 3,82 persen dan Provinsi Lampung sebesar 3,27 persen. Ketiga provinsi tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera yaitu di atas 3,25 persen Sementara ketujuh provinsi lainnya berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera,” ungkap Herum.

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kesembilan dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1,08 persen diikuti Provinsi Jambi pada urutan kesepuluh dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 0,47 persen. Adanya Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha serta persiapan pilkada serentak setidaknya berpengaruh terhadap peningkatan laju pertumbuhan ekonomi ditengah menurunnya daya beli masyarakat. (dhi)

The post Pertumbuhan Ekonomi Babel Melambat appeared first on KORAN BABEL.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment