IPM Babel Masuk Klasifikasi Sedang


Pangkalpinang (koranbabel.com) – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dipengaruhi atas tiga dimensi, yakni dimensi dimensi pendidikan, dimensi kesehatan dan dimensi pengeluaran. Berdasarkan tiga dimensi ini, IPM di Babel masuk kategori capaian IPM berada dalam skala 60 hingga 70 atau klasifikasi sedang.

“Pada tahun 2012 IPM Babel berada pada level 67,21, kemudian tahun 2013 itu berada pada nilai 67,92 dan tahun 2014 yang baru saja kami sampaikan tadi IPM Babel berada pada nilai 68,27 pertumbuhannya masih dalam klasifikasi sedang”, papar Margo Yowono Direktur Analisis dan Statistik BPS pada acara sosialisasi IPM Metode Baru dan Peluncuran Buku Kepulauan Bangka Belitung dalam Angka Tahun 2015 di lantai 3 Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (3/11) lalu.

Lebih jauh Margo Yuwono menjelaskan bahwa Untuk dimensi pendidikan, komponen angka harapan lama sekolah dan komponen rata-rata lama sekolah menjadi dua variabel utama. Kondisi  rata-rata lama sekolah  siswa di Bangka Belitung pada tahun 2014 berada pada level 7.35 dan  tahun 2013 berada pada nilai 7,32.  Sedangkan untuk komponen harapan lama sekolah pada tahun 2014 Bangka Belitung berada pada nilai 11,18 dan tahun 2013 mencapai 10,96.

“Untuk  harapan lama sekolah untuk wilayah Bangka Belitung  pada tahun 2014 berada pada  nilai 11,18  dan tahun 2013 berada pada nilai 10,96,  sedangkan untuk rata – rata lama sekolah  siswa di Bangka Belitung pada tahun 2014 berada pada level 7.35 dan  tahun 2013 berada pada nilai 7,32, secara nasional  tumbuh 1,67 % per tahun”, ungkap Margo.

Margo menjelaskan bahwa angka partisipasi sekolah di Babel pada tahun 2014 untuk tingkat SD mencapai 99,16 sementara untuk tingkat SMP mencapai 91.53 sedangka untuk tingkat SMA capaian sebesar 65,78 dan untuk jenjang lanjutan perguruan tinggi mencapai 12,22, “Intervensi pemerintah yang diarahkan pada peningkatan parisipasi sekolah dan peningkatan pemerataan penyediaan fasilitas pendidikan baik di kota/kabupaten dalam rangka memininalisir terjadinya  siswa putus perlu dilakukan”, ungkap Margo.

Sedangkan variabel angka harapan hidup saat lahir menjadi indikator IPM ditinjau dari dimensi kesehatan. Margono menjelaskan kondisi  IPM Babel pada tahun 2014 mencapai 69,72, kemudian pada tahun 2013 mencapai 69,64. Selain variabel angka harapan hidup saat lahir, faktor lingkungan, pelayanan kesehatan dan perilaku kesehatan juga  menjadi variabel yang mempengaruhi aspek pembangunan manusia dari sisi dimensi kesehatan.

Sementara itu, berdasarkan hasil riset data yang dilakukan oleh BPS Nasional, persoalan lingkungan mencakup masih adanya penduduk yang tidak mampu mengakses layanan air bersih, masih kurangnya ketersediaan fasilitas sanitasi yang layak menjadi variabel pengaruh atas IPM.

Sedangkan untuk dimensi ekonomi, IPM dilihat dari faktor pengeluaran per kapita.  Hasil pengukuran capaian IPM yang dilakukan oleh BPS bahwa penduduk Babel melakukan pengeluaran per kapita Rp 11.691.000/orang/tahunnya. Margo menjelaskan dimensi pengeluaran per kapita ditinjau dari aspek perhitungan paritas daya beli dan nilai pengeluaran per kapita.

Dari riset yang dilakukan oleh BPS, komponen IPM untuk trend pengeluaran perkapita kota Pangkalpinang berada pada posisi tertinggi mencapai 14.618,98 kemudian diikuti kabupaten Belitung dengan capaian 12.375,50. (*/hms)

The post IPM Babel Masuk Klasifikasi Sedang appeared first on KORAN BABEL.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment