Pangkalpinang (koranbabel.com) — Komisi VII DPR-RI mendesak PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk segera merealisasikan operasional PLTU Air Anyir yang hingga kini masih belum layak operasi dalam menyuplai listrik untuk Babel, hingga masih banyak keluhan masyarakat akan layanan listrik tersebut.
Wakil Ketua Komisi VII, Satya Widya Yudha mengatakan, PLN harus bisa memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat Babel dan ketersediaan listriknya harus dipenuhi, sehingga ada kemudahan swasta dalam berinvestasi di Babel. Selain itu, ia juga meminta ada solusi lain dari PLN untuk memenuhi kebutuhan ini, diantaranya energi baru terbarukan yang bisa dimanfaatkan, “Kami minta PLN bisa memastikan kapan pltu bisa betul-betul beroperasi, karena sudah cukup banyak uang negara yang dikucurkan,” sebutnya.
Anggota komisi VII, Nasir meminta agar PLN bisa memberikan kepastian, jangan hanya memberi janji namun tak bisa memastikan kapan bisa terealisasi, mengingat PLTU berkapasitas 2X30 MW ini sudah ditenderkan sejak 2008 lalu, “PLN sudah 5 tahun bangun pembangkit, tak tau kpn selesai. Saya tak tau pola manajemennya seperti apa, uang yang dikeluarkan itu adalah utang negara, tak ada tujuan jelas. Tolong berikan kepastian, operasionalnya kapan? anggaran yang dikeluarkan perlu audit, negara sangat rugi,” cecarnya.
Ia juga mengingatkan, agar PLN bisa menyelesaikan pekerjaan ini dengan baik, jangan setelah di tes nanti muncul masalah baru, yakni jaringan bermasalah, hingga mengakibatkan realisasi mundur setahun lagi, “Saya minta pak ketua (komisi VII-red) ini dibentuk pansus, karena jika tak dibentuk, tak akan terungkap,” ujarnya.
“Perlu tinjau ulang kedepan, jangan sampai ini berlarut-larut, dan jangan ada pembangkit selesai jaringannya gak ada,” tukasnya.
Sementara itu, perwakilan PLN wilayah Sumatera, Amir mengatakan, PLTU Air Anyir dikontrak tahun 2008, dan harusnya selesai 2011,dengan, anggaran 1.000 dollar per kw. Ia berjanji, pln akan berusaha selesaikan pembangkit ini, “Unit 2 sudah di operasi januari 2014 lalu, namun memang performanya belum bagus, sedangkan unit 1, sedang dites, kita harapkan akhir bulan ini jalan. Ini memang cukup rumit,” akunya.
Ia mengakui, jika pekerjaan pltu ini tak semulus harapan, ditambah kontrak dengan kontraktor Cina ini mengalami hambatan, sehingga sering lemot dan suplai tak maksimal, hingga mempengaruhi suplai ke masyarakat.
Bangun PLTG
Selain menyelesaikan pembangkit di Air Anyir, PT. PLN berjanji akan membangun pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Muntok, Babar dengan kapasitas 100 Mw.
Gubernur Babel, Rustam Effendi menambahkan, persoalan listrik ini untuk segera dituntaskan, karena listrik menjadi penghambat investor yang akan masuk, mengingat keterbatasan pasokan listrik di Babel ini, “Tolong carikan solusi lain, sambil nunggu perubahan UU 30, agar bisa bergerak, kalau nunggu 2X30 Mw ini saya rasa agak lama,” pintanya.
Terkait transmisi, ketua dpd pdip Babel ini mengakui, memang baru-baru ini masuk surat dari PLN melaporkan kendala transmisi, dan sudah ditindaklanjuti Gubernur dengan menggelar rakor bersama bupati/walikota, yang juga menghadirkan pln, untuk minta peta lokasi mana yang ada kerusakan dan kendala, “Kalau ada yang menghambat kalau tak mau membantu, kita bisa ke pengadilan, tetapi saya minta diselesaikan terlebih dahulu,” tutupnya. (jar)
The post Menanti Kepastian PLN Soal PLTU Air Anyir appeared first on KORAN BABEL.
ConversionConversion EmoticonEmoticon