Singapura (koranbabel.com) – Kesenian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung semakin dikenal masyarakat internasional. Kali ini giliran Sanggar seni Lawang Budaya yang berkesempatan memperkenalkan kesenian bumi Serumpun Sebalai di negeri jiran, Singapura.
Sanggar pimpinan seniman muda Wandasona Alhamd ini, tampil selama 3 hari di Singapura dalam pagelaran Muara Festival 2015, ‘Celebrate the Best of Malay Dance’, mulai 30 Oktober sampai 1 November 2015. Tak sendiri, Sanggar Langkan Budaya Taratak Jambi, pimpinan Tom Arison Ibnur juga menampilkan kesenian dihadapan tamu di Singapura, di gedung teater dan kesenian Esplanade Singapura.
Muara Festival 2015 sendiri diikuti sejumlah sanggar seni dari Malaysia, Singapura dan Indonesia, seperti Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia, Azpirasi Dance Group Singapura, Artiste Seni Budaya Singapura, Sriwana Singapura, Perkumpulan Seni Singapura, Kirana Seni Singapura, Era Dance Theatre Singapura.
“Baru bisa buka Fb sejak berada di Singapore sepekan lebih hingga berakhir tgl 2 nanti…
Alhamdulillah……sudah perfome kali ke 2 dalam lawatan di muara festival bersama Lawang Budaya Kep. Bangka Belitung Indonesia, Taratak jambi indonesia, era dance theatre singapore, Univ.Sultan idris (Upsi Malaysia)…..,” tulis Wandasona, pimpinan sanggar seni Lawang Budaya di akun facebooknya, Minggu (1/11).
“Waw….Pengalaman yg sungguh luar biasa di dapatkan sejak masa proses hingga pementasan di panggung muara @esplanad yg megah…..tq smua y sudah menyokong Lawang Budaya mengibarkan bendera budaya Bangka Belitung ke tk.Internasional… Bismillah setelah semalam, Mlm ini dn mlm esok (Tari dn musik Campak.Kedidi.dambus) siap menguncang Singapore……..
semangat lawang budaya kita pasti bisa!!!!….,” ujar Wandasona.
“bismillah…..malam ini perfome terakhir lawang budaya kep.Bangka Belitung Indonesia kolaborasi bersama era dance theatre Singapore, UPSI Malaysia, Taratak Jambi Indonesia di Singapore Malay Dance Festival 2015 @ Esplaned…semangat…… #edisi tak sabar melihat puan Singapore & Malaysia menari “nduk campak”..,” kembali Wandasona mengungkapkan rasa bangganya karena tim keseniannya bisa mewakili Kepulauan Bangka Belitung dan Indonesia dalam mensosialisasikan tarian lokal yang juga gubahanannya sendiri ‘Nduk Campak’.
Artis dan composer musik Malaysia Ah Hoi, memberi komentar di akun FB Wandasona, “Iyaaaa pak Wandasona Al-hamd…pengalaman luar biasa…karna aku diberi peluang brgabung sama kamu smua..yeayyyy hahhaha,” tulis Ah Hoi.
Akun Amang Datoek menuliskan, “luarrr biasa….., bangga ku kek ikak semue…..”
“Sukses lawang budaya.. Sukses sukses sukses.. Aamiin ya robb,” ungkap pemilik akun FB Aulia Dinatha Nichlany.
Yuss Yus Saami menuliskan, “Cek..cek..cekk luar biasa tingkat kan lagi seni budaya tarian nya ,semoga sukses #wandasonar Al,”
Menariknya, penampilan tarian Nduk Campak Sanggar Lawang Budaya, sempat menjadi headline foto media lokal Singapura.
Muara Festival 2015, merupakan even kesenian kelima yang diinisiasi oleh sanggar kesenian lokal, Era Dance Theatre Singapura. Nama Muara sendiri mewujudkan konvergensi gagasan dan praktek, titik pertemuan, dari seluruh dunia pada “Muara” – secara harfiah diterjemahkan sebagai muara. Secara simbolis, Muara pendukung pertemuan para pengrajin terbaik dan kelompok dan segudang budaya dan tradisi yang mereka miliki.
Karena itu, lokasi pagelaran kesenian ini dilakukan di The Outdoor Esplanade Theatre, yang terletak di dekat muara sungai Singapura, dan perbedaan sebagai tahap internasional terkenal, sebagai upaya mensosialisasikan karya budaya Melayu kepada khalayak umum.
Lebih dari sekedar festival yang menjanjikan keagungan, festival ini juga merupakan platform untuk bertukar ide, kolaborasi dan berbagi antara praktisi seni, penggemar, koreografer muda dan masyarakat. Untuk itu melalui proses pemikiran dan pertukaran yang kerajinan seseorang dapat diasah dan diasah secara efektif dan kreatif. (mur)
The post ‘Nduk Campak’ Lawang Budaya Pukau Singapura appeared first on KORAN BABEL.
ConversionConversion EmoticonEmoticon