Minat Baca Minim, KPAD Sosialisasi Pustakawan


Koba (koranbabel.com) — Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (KPAD) Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Kamis (5/11) menggelar kegiatan  sosialisasi dan promosi perpusatakan. Namun, yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut adalah pegawai perpustakaan itu sendiri atau yang biasa disebut  pustakawan sebutan bagi pegawai yang bekerja di perpustakaan.

Menurut Yusdiana selaku Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Pemkab Basel, bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan mengingat minimnya minat baca masyrakat baik dari kalangan pelajar maupun masyrakat umum, sehingga perpusatakaan yang sudah disiapkan pemerintah belum bermanfaat banyak.

“Melalui kegiatan ini kita berharap kader atau pustakawan (pegawai perpusatakaan) yang kita miliki kembali mensosialisasikan kepada masyarakat mengingat saat ini masih minimnya minat baca masyarakat,” ujar Yusdiana, Kamis (5/11),

Disamping itu, sesuai tema kegiatan “sosialisasi dan promosi perpustakaan” Yusdiana berharap agar masyrakat Bangka Selatan mengetahui bahwa pemerintah menyediakan kantor perpustakaan. Bahkan, pihaknya sudah menyediakan kantor perpustakaan di 24 Desa se Kabaupaten Basel, dimana setiap kecamatan terdapat kantor perpusatakaan Desa. Selain itu, pemerintah juga menyediakan perpustakaan berjalan atau perpustakaan keliling.

“Melalui kegiatan ini juga diharapkan  masyrakat mengetahui kalau ada perpustakaan, baik di kota toboali maupun perpustakaan desa dan kita harapkan kader yang mempromosikanya sekaligus mensosialisasikannya kepada masyrakat,” harapnya seraya menyampaikan bahwa pustakawan yang mengikuti kegiatan itu sebanyak 100 orang terdiri dari 24 orang dari perpusdes dan 76 orang dari perpusatakaan sekolah mulai SD, SMP, dan SMA se kecamatan Toboali.

Ia mengaku, bahwa minat baca masyarakat negeri Junjung Besaoh masih sangat minim. Ia mencontohkan, perpustakaan umum yang berada di kota toboali tepatnya di komplek perkantoran pemkab basel, rata-rata dalam satu hari  hanya dikunjungi 10 orang saja, itu pun kebanyakan dari kalangan pegawai dan hanya hari Jumat rata-rata 30 pengunjung, namun kembali lagi didominasi pegawai ketimbang masyrakat umum dan pelajar.

“Mungkin kendalanya lokasi yang jauh, maka ke depan kita upayakan pindah ke jantung kota, rencananya di simpang lima kawasan benteng Toboali,” tuturnya.

Perihal buku yang disediakan, Yusdiana menilai buku yang disediakan pemerintah sudah cukup memadai, dimana masing-masing perpusdes terdapat 1000 eksamplar buku dan perpustakaan umum sudah tersedia 13 eksamplar buku.

“Tahun ini ada pengadaan buku tambahan dibagikan ke masing-masing perpusdes, dan tiap tahun buku terus kita update. Jadi kita harap masyrakat dapat memanfaatkan perpustakaan yang telah kita sediakan dan kami sampaikan bahwa masyrakat diperbolehkan membawa pulang buku tanpa kita kenai denda kalau terlambat memulangkannya,” imbuhnya.

 

Gak Nyambung

Sementara Lembaga Swadaya Masyrakat, Komunitas Masyarakat Miskin (Koramis) Bangka Selatan menyesalkan kegiatan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah tersebut. Ia menilai, bahwa  kegiatan  sosialisasi dan promosi perpustakaan  dilakukan tidak tepat sasaran.

“Kegiatan sosialisasi dan promosi perpustakaan dan seharusnya kegiatan itu sasaran adalah masyrakat, misal  ke sekolah-sekolah, kelurahan, desa, atau melalui media, tapi ini malah disosialisasikan dan dipromosikan kepada pegawai persputakaan itu sendiri dan saya katakan gak nyambung,” sesal Ketua Koramis, Deisya Raga Hidayat.

Menurutnya, pemerintah seharusnya melakukan inovasi dan strategi yang tepat  untuk menumbuh kembangkan minat baca masyarakat di Negeri Junjung Besaoh. Sosialisasi dan promosi salah satu strategi tepat, namun kembali disampaikannya, bahwa sosialisasi dan promosi perpustakaan yang dilakukan KPAD jauh dari kata tepat sasaran.

“Kalau saya perhatikan satker terkait sama sekali tidak ada inovasinya. kegiatan ini dilakukan hanya seremonial dan sekedar melaksanakan kegiatan rutin saja, manfaatnya tidak efektif dan anggaran terbuang cuma-cuma,”  ucapnya.

Ia berharap pimpinan daerah mengevaluasi kegiatan-kegiatan rutin satkter agar kegiatan yang dilakukan betul-betul bermanfaat dan tepat sasaran.

“Tidak hanya kegiatan hari ini, masih banyak kegiatan yang sering dilakukan  skpd atau saktker lainnya sekedar seremonial belaka dan tidak tepat saaran, untuk itu kami harap siapapun pemimpin kedepannya mengevaluasi setiap kegiatan agar betul-betul bermanfaat,” harapnya. (ton)

The post Minat Baca Minim, KPAD Sosialisasi Pustakawan appeared first on KORAN BABEL.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment