Lawang Budaya Bawa Peri Kijang Emas ke Bengkulu


Sungailiat (koranbabel.com) – Sanggar seni Lawang Budaya mewakili Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada ajang Pameran Pagelaran Seni se-Sumatera di Bengkulu, 8 – 11 November 2015. Sanggar pimpinan Wandasona Al Hamd ini, ditunjuk oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepulauan Babel, untuk ‘mempertontonkan’ seni daerah.

Setidaknya, 18 orang yang terdiri dari penari, pemusik dan pembaca puisi dari sanggar yang beralamat di Sungailiat, Bangka ini, akan menampilkan karya-karya terbaik diantarnya, tarian Peri Kijang Emas, Nduk Campak, Komposisi Musik Dambud dan Puisi.

“Lawang Budaya pada Festival Serumpun Sebalai kemarin masuk lima besar, dan Alhamdulillah terpilih mewakili Babel ke Bengkulu pada Pagelaran Seni se-Sumatera. Kita akan menyajikan empat karya dalam bentuk pagelaran sekitar 25 menit,” ungkap Pimpinan Sanggar Lawang Budaya, Wandasona, dalam sambungan teleponnya dengan KORAN BABEL, Minggu (8/11) kemarin.

Diungkapkan Wanda, event seperti ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan dan membawa budaya Bangka Belitung ke daerah luar, “Bahwa kita punya Dambus, tari Campak, cerita legenda dan sastra, dimana disitu ada puisi yang terus akan kita gaungkan keluar. Pada pagelaran ini kita juga akan bertemu dengan seniman se-Sumatera, akan berkolaborasi. Yang jelas kegiatan seperti ini sangat baik untuk menambah pengalaman dan bertukar pikiran terkait seni dengan pelaku-pelaku seni lainnya,” lanjutnya.

Lanjutnya, “Seni budaya itu adalah identitas suatu daerah, jika dikesampingkan artinya kita malu dengan diri kita sendiri. Makanya harus ada perhatian dari semua pihak, baik itu pemerintahnya, masyarakatnya, dan pihak swasta, agar bagaimana seni budaya tetap terjaga,” ujarnya.

Dikatakannya, bahwa ajang ini sekaligus sebagai ajang pemanasan jelang Temu Zapin Nusantara yang akan digelar di Jakarta pada 28 – 30 November 2015 nanti, “Di usia yang ke empat tahun Lawang Budaya kemarin (7/11), ini menjadi kado buat kita. Jam terbang penari, pemusik kita harus terus ditingkatkan. Bulan kemarin kita ke Singapura mengikuti Muara Festival 2015, Alhamdulillah apresiasi dunia Internasional sangat baik sekali. Akhir bulan ini kita ke Jakarta pada Temu Zapin Nusantara yang akan diikuti seniman se Indonesia dan negeri tetangga. Tentu di Bengkulu ini juga ajang pemanasan bagi kita menuju Jakarta. Karena bicara Zapin, sebenarnya Bangka Belitung tidak ada, namun Dambus itulah Zapin kita sesungguhnya,” ungkapnya.

Ditambahkannya, bahwa apresiasi pemerintah daerah dan masyarakat di Babel masih minim terkait seni dan budaya lokal, “Kita tidak akan berhenti berkarya meskipun perhatian pemerintah daerah terbilang kurang maksimal terhadap pelaku seni, meski apresiasi masyarakat juga belum semeriah seeperti di daerah lain di Indonesia. Kami yakin, suatu saat kelak seni budaya lokal akan mencapai kejayaannya, tinggal bagaimana proses mempersiapkan generasi muda yang cinta dan mau berkarya seni. Kami sudah memulainya dengan melibatkan anak-anak usia remaja untuk berlatih tari, musik tradisi, sastra. Harapan kami mereka ini akan meneruskan seni budaya kita agar terus ada,” tutupnya. (mur)

The post Lawang Budaya Bawa Peri Kijang Emas ke Bengkulu appeared first on KORAN BABEL.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment