Pangkalpinang (koranbabel.com) — Ketua Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) Jabin Sufianto membenarkan wacana perusahaaan multinasional Apple akan investasi timah di Bangka Belitung. Pihaknya pun menyambut baik jika wacana tersebut dapat terealisasi.
“Kita pastinya merespon secara baik, dengan adanya wacana investasi yang dilakukan Apple ini. Kalau memberatkan pengusaha Indonesia tentunya kita tidak akan dukung,” ujar Jabin kepada wartawan, Senin (2/15).
Akan tetapi Jabin enggan berkomentar banyak terhadap wacana
Apple investasi timah di Babel. Menurut Jabin masih ada pertimbangan yang kemungkinan dapat membatalkan investasi tersebut. Makanya, perlu adanya kesepakatan bersama antara stake holder agar dapat meluruskan persoalan tambang timah di Babel.
“Ini belum kongkrit jadi saya belum bisa ngomong apa – apa. Mereka (Apple) butuh kepastian dari pemerintah pusat dan daerah mengenai beberapa hal dan mereka belum dapat kepastian. Salah satunya regulasi yang kerap kali berubah – rubah,” ungkap Jabin.
Dikatakan Jabin, Apple tidak mau bermasalah dalam berinvestasi timah di Bangka Belitung. Dikarenakan sebelumnya Apple sempat dituding membeli timah ilegal.
“Mereka membeli timah dari Babel, sempat dituding mendukung aktifitas illegal mining. Sehingga mereka meminta kepastian dalam membeli timah di Babel, legal semua,” Kata Jabin.
Jabin pun mengatakan, selama 200 tahun timah Bangka Belitung digali. Namun kenyataannya pembangunan di Babel lamban maju. Makanya pihaknya akan terus mendukung, jika investasi ini dapat menyejahterakan masyarakat Bangka Belitung.
“Selama 200 tahun timah digali Babel tidak maju-maju. Kalau ini bisa menyejahterakan masyarakat Bangka Belitung maka kita akan terus dukung,” kata Jabin.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, Apple akan membangun pusat riset dan pengembangan teknologi mereka di Indonesia serta mendukung revitalisasi tambang timah yang dimiliki negara di Bangka Belitung.
“Hasil timah tersebut akan menjadi bahan baku dari produk-produk yang dihasilkan oleh Apple,” katanya dalam keterangan resminya, Kamis (29/10/2015).
Franky menyebutkan, selain Apple, perusahaan Silicon Valley lainnya yang telah membangun Pusat R&D di Indonesia adalah Marvell yang merupakan fondasi bagi pengembangan industri semi konduktor di Indonesia.
Selain itu, beberapa hal yang disampaikan oleh Marvel adalah mengenai kebutuhan industri akan tenaga kerja yang fleksible sehingga dibutuhkan aturan ketenagakerjaan yang fleksibel pula. Hal ini akan menurut Franky akan segera ditindaklanjuti dan dikomunikasikan lebih lanjut dengan kementerian yang terkait.
Sementara itu, dalam paparannya kepada pelaku usaha sektor ekonomi digital, Menkominfo Rudiantara menyampaikan visi Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan total valuasi USD130 miliar atau sekitar Rp 1.756 triliun.(jar)
The post AETI Sambut Baik Apple appeared first on KORAN BABEL.
ConversionConversion EmoticonEmoticon