Gawat ! Air PAM Tersisa Satu Bulan Lagi


Toboali (koranbabel.com) — Selain marak kebakaran hutan, musim kemarau panjang tahun ini juga mengakibatkan kekeringan.  Akibatnya, tidak sedikit masyarakat yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Bahkan, Perusahaan Air Minum (PAM) Bangka Selatan, diprediksi hanya mampu bertahan mengaliri air bersih ke pelanggan sekitar satu bulan lagi.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Air Minum (UPT-PAM) Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bangka Selatan, Evi Sastra mengutarakan, sumber air baku PAM yang terletak di Kolong Baher Toboali, kondisinya sudah sangat memprihatinkan, “Kolong Baher paling lama awal bulan depan (November) tidak jalan lagi,” kata Evi Sastra, Senin (5/10).

Kolong Baher merupakan salah satu sumber air yang dimiliki PAM  untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kecamatan Toboali. Namun, kolong Baher tidak mampu bertahan lama jika terjadi kemarau panjang, pasalnya  kolong Baher tersebut merupakan kolong tadah hujan, “Kita berharap dalam bulan ini hujan sudah  turun,” harapnya.

Hal sama juga terjadi pada sumber Air PAM Basel di Kolong Desa Rindik, kondisinya juga sudah memprihatinkan. Meski kolong tersebut cukup luas dan memiliki mata air cukup besar, namun akibat kemarau panjang tahun ini, kolong Rindik yang seharinya mampu menyuplai sekitar 576.000 liter dan diprediksi hanya mampu bertahan paling lama pada akhir November mendatang.

“Kolong rindik sebenarnya mempunyai cadangan air cukup besar, tapi akibat kemarau panjang tahun ini, kolong rindik diprediksi pada akhir November sudah tidak jalan lagi. Jadi kalau dua kolong ini sudah kering, maka PAM dipastikan tidak jalan lagi, karena saat ini PAM hanya memiliki dua sumber air (kolong Baher dan Rindik),” ungkapnya.

Padahal, dikatakan Evi, permintaan akan pemasangan air PAM terus meningkat. Namun, pihaknya terpaksa tidak memenuhi permintaan pemasangan PAM mengingat cadangan air sudah kritis.

Selain itu, pihaknya menyarankan  kepada pelanggan PAM agar tidak menggunakan air PAM untuk kebutuhan memasak atau dijadikan untuk air minum, karena kondisi air dianggap sudah tidak layak untuk dikonsumsi, “Kualitas air masih cukup layak untuk digunakan sehari-hari mandi dan mencuci, tapi kalau untuk konsumsi kurang disarankan,” imbuhnya.

Disampaikannya, kondisi air saat ini keruh dan berwarna kuning, “Rencana tahun depan kita anggarkan instalasi pengolahan air, jadi biar air keruh dan warna kuning akibat musim kemarau air tetap layak konsumsi karena sudah melalui proses pengolahan,” tuturnya.

Ia menambahkan, saat ini PAM Basel hanya melayani wilayah Kecamatan Toboali saja. Akan tetapi PAM sedang melakukan pengembangan jaringan di dua kecamatan yakni, Kecamatan Tukak Sadai dan Simpang Rimba, “Pertengahan tahun (2016) kemungkinan sudah bisa dioperasi,” tukasnya seraya menyampaikan bahwa pelanggan PAM saat ini kurang lebih 1.900 pelanggan. (ton)

The post Gawat ! Air PAM Tersisa Satu Bulan Lagi appeared first on KORAN BABEL.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment