Pangkalpinang (koranbabel.com) — Junaidi (60) warga Toboali, Bangka Selatan tersenyum lebar usai menjalani operasi katarak gratis yang digelar Rudi Centre bekerjasama dengan Yayasan Setia Bakti, RSUD Depati Hamzah, Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dan Rumah Sakit Cicendo Bandung.
Pria yang pernah bekerja sebagai nelayan ini menjalani operasi katarak pada mata kanannya. Kepada KORAN BABEL, Jumat (23/10), Junaidi mengungkapan tak ada sedikitpun kekhawatiran saat menjalani operasi, pasalnya ia pernah merasakan suksesnya operasi yang sama pada mata kirinya di Sungaliat pada tahun 2014 lalu.
“Saya dua kali ikut operasi gratis katarak dari Rudi Centre ini, Tahun 2014 sebelah mata kiri saya sudah dioperasi dan tahun 2015 ini mata kanan yang dioperasi. Dari hasil operasi kemarin penglihatan mata sebelah kiri saya hasilnya bagus dan enak untuk melihat. Makanya saya operasi lagi mata sebelah kanan,” tutur Junaidi
Jarak perjalanan yang cukup jauh dari Tobali ke Pangkalpinang pun tak terasa berat baginya, karena Tim Pelaksanaan Operasi Katarak gratis Rudi Centre menyediakan fasilitas inap gratis di Wisma Pemprov Bangka Belitung bagi pasien yang berada jauh dari lokasi operasi.
“Saya dak (red-tidak) mengeluarkan biaya apapun, kami datang jam 13.00 WIB pada hari pertama dan disiapkan tempat istirahat dan makan. Alhamdulilah, terimakasih kepada Rudi Centre,” tambahnya sembari memegang bungkusan plastik putih berisi obat-obatan.
Sementara Koordinator Tim Medis Rudi Centre, Dr Mika Oiku menjelaskan pasca menjalani operasi katarak, beberapa aturan yang harus ditaati seperti rutin mengkonsumsi obat yang diberikan, mata yang dioperasi dibalut selama dua minggu, tidak mengangkat benda berat, mata tidak terkena air, tidak membungkuk terlalu lama dan kontrol ke rumah sakit atau puskesmas satu minggu setelah tindakan operasi
“Pasien yang kemarin sudah dioperasi hari ini datang untuk melakukan pemeriksaan, dari hasil evaluasi tidak ada laporan komplikasi. Satu minggu kemudian pasien juga dianjurkan untuk kontrol kembali di rumah sakit atau puskesmas terdekat. Kami mengimbau agar pasien mengatur tingkah laku dan mentaati aturan pasca operasi untuk proses masa penyembuhan yang sempurna,” terang Dr Mika.
Dari pengalaman operasi katarak gratis Rudi Centre 2015 di Pangkalpinang, setidaknya proses pemeriksaan dan tindakan operasi yang dibantu oleh 27 tenaga medis ini berjalan lancar apabila dibandingkan dengan penyelenggaraan operasi katarak di Sungailiat pada 2014.
“Bahwa kita benar-benar serius walaupun sifatnya sosial di Bangka Belitung. Proses kegiatan tahun ini lancar bisa dilihat proses pengoperasian tidak sampai dini hari. Tidak ada tingkat kesulitan yang membutuhkan waktu selama setengah jam. Rata-rata waktu operasi berkisar lima hingga sepuluh menit,” ungkap Dr Mika.
Sedangkan Ketua Pelaksana Operasi Katarak Rudi Centre, Abang Hertza mengungkapkan pada hari pertama terdapat 92 orang pasien yang menjalani operasi, berikutnya disusul 125 orang pasien yang menjalani operasi pada hari kedua.
“Kita sudah maksimal memberikan pelayanan yang terbaik dan kita harapkan ini menjadi kiprah PDIP dalam memberikan bakti sosial melalui operasi mata katarak. Kita menggunakan metode melayani dengan kunci kesabaran dan kinerja yang terinterigrasi, melibatkan seluruh kader inti kurang lebih 90 orang,” tutur Abang Hertza.
Abang Hertza mengingatkan kegiatan operasi sudah berakhir, sehingga pada tanggal 24 Oktober 2015 kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan mata pasca operasi mulai pukul 07.00 WIB-10.00 WIB di RSUD Depati Hamzah.(adv/dhi)
The post Kesabaran dan Kinerja Terintegrasi Menjadi Kunci Sukses appeared first on KORAN BABEL.
ConversionConversion EmoticonEmoticon