Manggar (koranbabel.com) — Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-87 Tahun 2015 Kabupaten Belitung Timur dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Beltim, Komplek Perkantoran Pemerintah Terpadu. Peringatan Sunpah pemuda Tahun ini mengambil tema Revolusi Mental Untuk Kebangkitan Pemuda Menuju Aksi “Satu Untuk Bumi’. Penjabat (Pj.) Bupati Beltim HM. Hardi menjadi inspektur upacara, memimpin upacara dengan khidmat.
Upacara dihadiri oleh Kapolres Beltim AKBP. Nugrah Trihadi, Kajari Beltim Wadigdo, perwakilan pimpinan TNI, para pimpinan SKPD dan perwira di Polres Beltim. sedangkan para peserta upacara terdiri anggota TNI AD, anggota Polres Beltim, PNS dan pegawai non PNS di Pemkab Beltim, organisasi kepemudaan, pramuka serta para pelajar SMP dan SMA.
Upacara dimulai dengan pembacaan Teks Pancasila oleh Inspektur, serta Teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dan Putusan Kongres Pemuda-Pemudi Indonesia Tahun 1928 oleh petugas. Dari pantauan Humas Beltim di lapangan, hampir tak satupun peserta upacara yang pingsan atau pun meninggalkan lapangan upacara, mengingat kabut asap menutupi cahaya matahari.
Dalam Pidato Sambutan Menteri Pemuda dan Olah Raga RI, Imam Nahrawi yang dibacakan oleh Bupati Beltim, ada tiga hal yang menjadi sorotan dan bahan keprihatinan dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 87. Yang pertama mengenai fenomona baru tentang berubahnya pola relasi kemasyarakatan akibat arus modernisasi dan kemajuan teknologi.
“Pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat pisau bermata dua. Satu sisi ia memberikan jamnan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda kita untuk meningkatkan kapasitas pembangunan dan skill. Namun pada sisi lain membawa dampak negatif. Lahirlah generasi baru yang memiliki pola pikir serba cepat, serba instan, lintas batas, cenderung individualistik dan pragmatik,” kata Hardi.
Yang kedua terkait fenomena pengelolaan sumber daya alam yang belum sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan atau suistainability development.
“Sebagai negara tropis, Indonesia menjadi tumpuan dunia untuk menjaga keseimbangan iklim melalui pasokan oksigennya. Namun, hari ini kita justru menjadi negara penyumbang polusi terbesar di kawasan Asia Tenggara melalui kabut asap,” ujarnya.
Yang ketiga adalah poin penekanan kepada para pemuda untuk menjaga tanah dan air sebagai bagian penting dari komponen bumi demi keberlangsungan masa depan genarasi penerus.
“Oleh karena itulah pada kesempatan ini, dengan tema Sumpah Pemuda satu bumi saya mengajak pemuda Indonesia untuk menjadi khalifah fil ard (pemimpin bumi) yang baik, adil dan bertanggung jawab. Hanya dengan merwatnya kita bisa menjaga keberlangsungan bumi hingga masa yang akan datang seiirng dengan pembangunan peradaban kita,” ajak Hardi. (*/rel)
The post Modernisasi Tantangan Pemuda Kini appeared first on KORAN BABEL.
ConversionConversion EmoticonEmoticon