Penderita Hydrocephalus Mencari Dermawan di Gedung Wakil Rakyat


Toboali (koranbabel.com) — Membawa sebuah map berwarna biru berisikan foto putri mereka usai menjalani operasi, Ismail Johan (29) ditemani pasangannya, Nia (19) menyambangi kantor DPRD Basel, Senin (25/10) kemarin. Pasangan muda dari Desa Air Gegas itu mencari secercah harapan dari tangan-tangan dermawan di gedung wakil rakyat Negeri Junjung Besaoh.

Sembari memeluk putrinya, ibu muda itu dengan tegar melangkahkan kakinya masuk ke dalam gedung rakyat menuju meja petugas jaga dan berkata, “Pak saya mau ngasih proposal ini ke pak Bupati. Mohon bantuannya pak,” ujar Nia seraya membuka map biru berisi foto putrinya serta surat keterangan dari desa dimana mereka tinggal dan disertai  surat keterangan dokter.

Nia dan suaminya sudah satu minggu ingin berjumpa dengan Bupati, namun ketika menampaki kaki di kantor Bupati, yang dicari tidak berada ditempat karena kesibukannya sebagai kepala daerah. Namun, Nia dan suaminya tidak putus asa.

Kepada awak media, niat mereka bertemu Bupati dan para wakil rakyat tersebut tidak lain memohon uluran tangan dermawan untuk membantu pengobatan buah hati mereka, Dea yang terserang penyakit tergolong langka dan mematikan, Hydrocephalus.

Dea yang kini berusia 1 tahun 3 bulan itu  sejak dalam kandungan memang telah dinyatakan pihak Dokter sulit pembentukan tempurung kepala. Benar saja, baru berumur tiga hari, Dea mulai terlihat gejala pembesaran kepala atau Hydrocephalus. Ismail ayah Dea sudah berupaya mengobati putri pertama mereka itu agar sehat seperti anak lainya. Sejak dalam kandungan istrinya, obat-obatan telah diberikan. Namun, apa daya takdir berkata lain.

Ismail yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini mengaku sudah kehabisan akal, guna mengobati putrinya itu, kebun miliknya pun sudah habis dijual untuk membiayai pengobatan, namun lagi lagi takdir berkata lain, sampai saat ini kepala putrinya itu belum juga normal.

“Operasi sudah dua kali, yang pertama saat berumur delapan bulan, yang kedua saat usia satu tahun. Saat ini  butuh operasi lagi  untuk memperbaiki  selang yang dipasang di dalam kepala anak saya,” ungkapnya sembari mengatakan, saat operasi kedua anaknya, selama tiga bulan menginap di Jakarta yang membutuhkan biaya besar.

“Ini saja baru pulang dari rumah sakit Toboali karena Diare selama dua hari dan malam tidak tidur nangis terus dan muntah-muntah,” sahut istrinya sembari menggendong anaknya tersebut.

Menurutnya, bantuan telah diajukan kepada pihak provinsi, namun bantuan Gubernur itu baru dapat dikeluarkan pada tahun 2016 mendatang, “Biaya operasi ditanggung BPJS, tapi kadang obat harus beli diluar dan mahal, ” tuturnya.

“Harapannya minta bantuan seikhlasnya, sudah beberapa hari menemui bapak Bupati, belum ketemu, mungkin lagi sibuk, kebetulan ada disini (DPRD),” ujarnya.

Memang saat pasangan tersebut datang, Penjabat Bupati Basel, Huzarni Rani bersama unsur Muspida dan anggota DPRD tengah melaksanakan rapat paripurna. Kkeluar dari gedung DPRD Basel, Penjabat Bupati Basel, Huzarni Rani mengatakan, “Bisa kita bantu kok, ada pos bantuan pengobatan yang bisa digunakan, silahkan menemui dan apa permasalahannya,” katanya singkat usai melaksanakan rapat paripurna di DPRD. (ton)

The post Penderita Hydrocephalus Mencari Dermawan di Gedung Wakil Rakyat appeared first on KORAN BABEL.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment