Presiden Juga Sudah Gunakan Kain Cual


Pangkalpinang (koranbabel.com) –Pemilik Butik Kain Cual, Isnawati Hadi, mengakui jika kain batik cual sudah pernah digunakan oleh Presiden Republik Indonesia. Saking seringnya berapa jumlah kain asli Pulau Bangka ini sudah pernah di gunakan Presiden, wanita yang akrab disapa Ishadi ini pun sampai tak tau pasti berapa jumlahnya.

“Sudah banyak kain cual kita di pakai oleh kepala negara, terutama saat pemda atau pemrov memberikan souvenir, kan banyak itu mereka pesan sudah tak ingat lagi kita. Terakhir jamannya Pak SBY, saya rasa sudah banyak yang menggunakannya,” ungkap Ishadi, kepada wartawan usai acara peletakan batu pertama pembangunan Musem Kain Batik Cual, di Jalan A Yani No 46 Pangkalinang, Senin (26/10).

Menurut Hj Ishadi,  Kain Cual sudah ada sejak abad 16 di Kota Mentok, dengan dua motif yakni Fauna dan Flora, yang selalu dipenuhi oleh tradisi.

“Hari ini merupakan hari besejarah bagi Kain Cual Babel. Kami sebagai penerus yang bermartabat dan elok, berharap, nantinya museum ini bukan hanya simbol, tapi bisa menjadi penggerak UKM, dapat memperkaya destinasi pariwisata Babel,” harapnya.

Dia menjelaskan, bangunan museum akan dibangun dengan dua lantai setengah. Lantai bagian bawah untuk kain cual kuno yang sudah berusia ratusan tahun peninggalan Demang Adul Rahmad Rajak dan juga dari masyarakat.

Lantai kedua, untuk resto dan kafe. Di resto ini nantinya, jelas Hj Ishadi, khusus mengangkat kuliner khas Bangka, ada juga kopi, pantiau, mi Belitong dan lainnya. Sementara di lantai paling atas digunakan sebagai ruang pertemuan.

Museum itu, merupakan milik pribadi keluarga Ishadi, dengan biaya pembangunannya mencapai Rp 3 miliar lebih.

“Ini murni milik kita pribadi, tapi harapan kita tetap ada bantuan dari pemerintah dan instansi lainnya,” imbuhnya.

Kata dia, saat ini ada 20 lebih kain cual kuno koleksinya, habatnya lagi dari sekilan banyak itu tidak ada satu pun motif yang sama.

“Itulah hebatnya orang jaman dulu, saya sampai meinding jika membicarakan ini. Kain cual tertua ada dua lembar dari peninggalan kakek Buyut kita Demang Adul Rahman Rajak dengan motif naga bertarung dan kembang gajah,” tuturnya.

Kendala untuk membuat kain cual saat ini, diakuinya tak lepas dari kendala-kendala, terutama bahan dasar.

“Penenun kita memang tidak ada kendala, mereka saat ini sekitar 20-an orang sedang berlatih menenun,  cuma bahan dasarnya yang harus dimasukan dari luar daerah,”

“Untuk mengangkat kain cual ini sebagai identitas daerah kita, muncul dari almarhum suami  saya sejak diketuk palu wilayah ini jadi provinsi. Tentunya sebagai salah satu destinasi wisata wilayah kita,” ujarnya.

“Motif kain cual ini ada beberapa macam diantaranya, motif naga bertarung, kembang Hong, bebek, bunga cempaka, bunga melati, kepiting, ubur-ubur dan lainnya,” tambahnya.

Prof Bustami Rahman, mengatakan, kain cual memang beda dengan kain-kain yang lainnya, untuk menciptakannya, menurut rektor UBB ini tidak lah mudah, karena perlu imajinasi tinggi.

“Orang menjadi kreatif itu tidak mudah, pertama dia harus pintar, dan punya bakat. Itu lah yang ada pencipta kain cual ini,” katanya.

Gubernur Babel Rustam Efendi mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi serta dukungan akan dibangunnya Museum Kain Cual Ishadi. Pasalnya, Ia menilai kain cual merupakan salah satu ekonomi kreatif yang dijalankan oleh Keluarga Ishadi.

“Sebagai Gubernur saya memberi apresiasi tinggi karena kreatifitas dan inovasi berdiri museum ini, tidak mudah apalagi era sekarang orang lebih cenderung profit margin dan museum akan dapat mendukung pariwisata di Babel. Saat para pelancong datang ke Babel dapat singgah di Museum Kain Cual,” ujar Rustam.

Lanjutnya, keberadaan Museum Kain Cual kian meningkatkan nilai Babel di kancah nasional dan internasional, terutama dalam keragaman identitas daerah.

“Kita sadari selama ini kita hanya tau daerah ini karena penghasil timah dan keindahan pantainya. Dengan hadirnya museum ini orang lebih kenal Babel punya kain cual. Sekarang cual kita dikenal hampir di kawasan Asia, kemarin kita ke Korea juga ada kain cual di sana artinya sudah merambah Asia,” ungkapnya.

Rustam mengajak seluruh elemen masyarakat melestarikan kain cual, serta ragam peninggalan leluhur asli Babel lainnya. “Jangan sampai menyesal milik kita diakui Malaysia, tapi Alhamdulillah sudah dipatenkan cual ini punya kita, jadi kita harap seluruh UMKM dapat meniru hal ini,” imbuhnya.

Hadir dalam acara tersebut Wali Kota Pangkalpinang dalam hal ini diwakili oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Widiantono, Danrem 045 Gaya Kolonel (Inf) Murlim Mariyadi, Ketua Umum Kadin Babel sekaligus Perwakilan BRI Cabang Pangkalpinang Thomas Jusman, Manajemen PT Timah diwakili HM Subuh Wibisono, Tokoh Masyarakat Prof DR H Bustami Rahman, serta Pimpinan Bank Sumsel Babel Pangkalpinang Suhardi Ismail, dan Bank Sumsel Babel Cabang Sungailiat Sadikin, Ketua LAM Babel DR Ibnu Hajar, Tokoh masyarakat H Anwar Hambali.(to)

The post Presiden Juga Sudah Gunakan Kain Cual appeared first on KORAN BABEL.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment