Distribusi Pengiriman Barang Terganggu Kabut Asap


Pangkalpinang (koranbabel.com) — Kabut asap yang melanda daerah Pangkalpinang turut berdampak bagi jasa pengiriman barang. PT. Pos Indonesia Cabang Pangkalpinang melalui Muharmansyah selaku pimipinan mengatakan kabut asap yang cukup tebal dua minggu yang lalu sempat mengakibatkan distribusi barang terhambat menuju Jakarta.

“Beberapa waktu kiriman kita (dari dan menuju Jakarta) terhambat tapi bukan karena kabut kiriman dari Sumsel tapi asap dari sini. Barang dari Palembang dan Jakarta tertahan selama dua hari. Sehari penumpukan barang sebanyak 4 ton,” ungkapnya, Senin (5/10).

Namun menurutnya, Bangka Belitung sebagai bagian dari PT. Pos Indonesia wilayah Regional III Sumbagsel, kondisi distribusi masih dinilai lebih baik apabila dibandingkan dengan wilayah Palembang dan Jambi.

“Kantor Pos Jambi yang sangat terasa sekali ditribusi penerimaan dan pengiriman belum normal. Sangat memprihatinkan karena mau tidak mau barang dari jakarta diteruskan maksimal melalui jalur udara ke Palembang kemudian diteruskan lagi melalui jalur darat ke Jambi,” ungkapnya.

Sementara saat kabut asap yang kembali melanda Pangkalpinang kemarin (5/10) distribusi barang di Pos Indonesia masih dirasa lancar, “Hari ini bongkar muat jadwal kedatangan siang seperti ini. Gak ada masalah kiriman pos.  Untuk pengiriman kita gunakan jalur udara dan laut. Jalur udara untuk kiriman prioritas disebut paket kilat atau express seperti kiriman bisnis, kalau untuk kiriman reguler atau pengiriman dagangan partai besar biasanya menggunakan angkutan laut di loket biasa disebut paket pos biasa,” tuturnya.

Untuk mengikuti kenaikan harga kebutuhan operasional, PT. Pos Indonesia pun  melakukan kenaikan tarif biaya pengiriman mulai dari 5 persen tergantung jarak tujuan pengiriman dan berat barang mulai bulan Agustus.

Sementara, pada jasa pengiriman barang yang lain, seperti yang diungkapkan Branch Manager JNE, Tri Heri mengatakan kabut asap pekat kemarin berdampak pada ketidakpastian pengiriman barang.

“Hari ini aja asap pekat  mengakibatkan penerbangan tidak normal, belum ada info pesawat turun baru tadi pagi (kemarin-red) melakukan transaksi dengan customer banyak barang terpending. Antisipasinya brng tersebut diinformasikan ke konsumen pengiriman barang terkendala kabut asap. Yang pasti kerugian belum bisa diprediksi,” ungkapnya.

Jasa pengiriman yang mengutamakan kecepatan pengiriman barang ini pun sempat merasakan barang pengiriman tertunda satu hari saat kabut asap yang cukup parah pada beberapa minggu lalu.

“Waktu itu kita kepending satu hari. Untungnya setiap flat selalu kita isi (barang pengiriman) lewat pesawat. Sebagai antisipasi pada malam hari sudah kita siapkan barang pengiriman untuk pesawat pagi,” lanjutnya.

Tri menilai tak seperti daerah lain yang memiliki jalur akternatif darat, secara geografis Bangka Belitung merupakan daerah kepulauan sehingga untuk jasa pengiriman cepat sangat bergantung pada moda transportasi udara.  Dalam sehari masing-masing terdapat enam penerbangan untuk pengiriman dan penerimaan barang kiriman dari Bangka. JNE pun turut melakukan penyesuain tarif secara nasional sebesar 10 persen pada 15 September 2015 lalu guna menyesuaikan kenaikan ongkos operasional. (Pros.Adv/dhi)

The post Distribusi Pengiriman Barang Terganggu Kabut Asap appeared first on KORAN BABEL.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment