UBB Naikan Standar Nilai TOEFL Alumni 450


Pangkalppinang (koranbabel.com) —  Universitas Bangka Belitung (UBB) betul-betul menyiapkan alumninya masuk ke pasar kerja. Itu antara lain terlihat ketentuan dari UBB yang  menetapkan  skor minimal tes kemampuan berbahasa Inggris (Toefl) 400 untuk setiap mahasiswa yang akan mengikuti yudisium.

“Standar pendidikan di UBB terus ditingkatkan. Khusus tes berkemampuan berbahasa Inggris atau TOEFL,  yang  semula minimal 350, kini kita naikkan menjadi 400.  Lalu secara perlahan akan kita naikkan lagi menjadi 450,” ujar Dr Ir Ismed Inonu MSi, Wakil Rektor UBB, Kamis (22/10) pagi.

Berbicara ketika membuka resmi ‘UBB Speech Contest 2015: Enjoy Inspiring Speeches’ (Lomba  Pidato Bahasa Inggris 2015) di Ruang Rektorat UBB, Balunijuk, Ismed menjelaskan UBB telah melakukan sejumlah cara untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris di kalangan mahasiswa.

“Selain peran dari UPT Pusat Bahasa, kurikulum kita menetapkan bobot empat sks (satuan kredit semester-red) untuk matakuliah Bahasa Inggris.  Matakuliah ini  wajib diambil  oleh setiap mahasiswa di semua  program studi,” tukas Ismed.

Cara lain  yang dinilai dapat merangsang mahasiswa berani tampil di depan publik adalah kontes pidato Bahasa Inggris.  Cara ini sudah rutin digelar tiap tahun, akan ditingkatkan menjadi lomba (kontes) debat berbahasa Inggris, dan lomba membuat artikel menggunakan Bahasa Inggris.

“Kontes debat dan membuat artikel berbahasa Inggris itu akan kita gelar tahun depan.  Pesertanya diperluas, tidak saja dari UBB.  Faedah kontes itu banyak. Disamping menguasai bahasa asing, sudah tentu akan meningkatkan budaya kompetisi di kalangan  mahasiswa UBB,” ujar Ismed.

UBB Speech Contest 2015,  menurut Ketua UPT Pusat Bahasa Dini Wulansari MA, diikuti 25 peserta: semuanya berasal dari lima fakultas di lingkungan UBB. Kontes ini berlangsung seharian penuh, Kamis (22/10/2015).  Peserta yang menang, panitia menyediakan tropi dan uang pembinaan.

“Tiap peserta berpidato paling lama tujuh menit. Juri akan menilai dari aspek isi, konteks dan teknik penyajian,” ulas Dini, seraya menambahkan para juri adalah Ardian Wahyu Setiawan PhD (Politeknik Negeri Babel),  Asrul Munazar MA dan Marsandi MPd.

Kontes pidato ini berlangsung dalam dua putaran.  Pada putaran pertama (babak penyelisihan), tema materi kontes  adalah ‘I am proud of being UBB’s student and here’s why’. Bila lolos ke final (putaran kedua), peserta harus  menyesuaikan materi pidatonya dengan tema ‘What I can do to realize UBB’s motto: outstanding in developing civilation’.

“Tujuan kontes ini tak lain agar mahasiswa berani tampil berkomunikasi dengan   menggunakan Bahasa Inggris di depan publik. Tahun ini sengaja kita gelar internal UBB dulu, tahun depan pesertanya lebih luas: dari luar UBB,” kata Dini.

Kamis pagi suasana ruang pertemuan rektorat berubah 180 derajat.  Dari  dalam ruangan, teks dan kalimat bahasa asing menggema hingga ke luar ruang kontes.   Masing-masing peserta dengan diksi dan aksen berbeda  — ada gaya ‘Inggris’ Amerika, Australia, British dan   gaya ‘English’ Asean —   membuat pidato kian ‘menggigit’ dan semarak.

UBB yang berada di Balunijuk, Merawang, seharian menikmati suasana galibnya  ada di kampus-kampus luar negeri:  menggunakan Bahasa Inggris, baik ketika kuliah maupun aktivitas sehari-hari.

Ismed Inonu menilai peserta kontes ini tergolong sedikit  dibandingkan  populasi mahasiswa UBB, yang kini mencecah 4.032 orang, “Nisbahnya kecil sekali.  Kelak kita menjadikan kontes-kontes seperti ini punya skala lebih besar, sekaligus lebih bergengsi. Pemenang atau juaranya pun punya gengsi tinggi.   Tak cuma itu,  pemenangnya  akan kita jadikan ‘master of ceremony’ (MC) di lingkungan UBB, dan menjadi duta UBB ke pelbagai pertemuan nasional dan internasional,” ujar Ismed. (dhi/ej) 

The post UBB Naikan Standar Nilai TOEFL Alumni 450 appeared first on KORAN BABEL.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment