DPS Basel Berkurang 1.765 Pemilih


Toboali (koranbabel.com) — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Jumat (2/10) kemarin menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Basel 2015. Hasil pemutakhiran data, DPS Basel mengalami pengurangan sebanyak 1.765 pemilih.

Daftar pemilih sementara (DPS) Basel sebanyak 136.544 pemilih, dan setelah dilakukan pemutakhiran data oleh Petugas Pemutakhiran data pemilih (PPDP) di seluruh kecamatan se Kabupaten Basel, KPU menetapkan  daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 134.779 pemilih atau terjadi pengurangan  sebanyak 1.765 pemilih.

Berdasarkan laporan rekapitulasi DPT per-kecamatan, Kecamatan Toboali dan Kecamatan Simpang Rimba yang paling banyak mengalami pengurangan, dimana Kecamatan Toboali yang merupakan kecamatan dengan pemilih terbanyak mengalami pengurangan DPS sebanyak 838 pemilih dari total 49.583 DPS dimutakhirkan menjadi 48.745 DPT. Kecamatan Simpang Rimba mengalami pengurangan DPS sebanyak 717 pemilih dari 17.788 DPS menjadi 17.071 DPT.

Sedangkan Kecamatan dengan DPS terbanyak ke dua yakni, Kecamatan Air Gegas justru mengalami penambahan 2 pemilih, dari total 31.248 DPS dan setelah dilakukan pemutakhiran data DPS ke DPT bertambah menjadi 31.250 DPT.

Kecamatan Payung masuk kecamatan ketiga yang mengalami banyak pengurang pemilih yakni, sebesar 109 pemilih. Dimana dari total DPS 14.295  dan setelah dimutakhirkan  menjadi 14.186 DPT. Disusul kecamatan Pongok berkurang 69 pemilih, dari total DPS 3.233 menjadi 3.164 DPT. Dilanjutkan kecamatan Lepar Pongok berkurang 26 pemilih, dari total DPS 5.287 menjadi 5.261. Kecamatan Pulau Besar berkurang 5 pemilih, dari total DPS 7.045 menjadi 7.040 DPT, terakhir kecamatan Tukak Sadai berkurang 3 pemilih, dari total DPS 8.065 menjadi 8.062 DPT.

Pantauan harian ini, rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Basel 2015,di Kantor KPU Basel mulai berlangsung pukul 14.30 Wib. Dihadiri Komisioner KPU Basel  Divisi perencanaan, logistik dan keuangan Budi Wardoyo, Divisi teknis penyelenggaraan, Amri, divisi umum, rumah tangga, organisasi, pengembangan SDM dan data informasi, Lutpi, Dan divisi sosialisasi, pendidikan pemilih, hubungan masyarakat dan hubungan antar lembaga, pudjiarti, dan turut dihadiri seluruh PPK se Kecamatan Kabupaten Basel.

Turut dihadiri Ketua Panwaslu Basel, Abdul Rahman didampingi bidang pengawasan, Sahirin, Bawaslu Provinsi Babel diwakili bidang Pengawasan, Sugesti, dan tim pasangan calon dari Rina Tarol dan Djulaili Romli. Sedangkan tim pasangan calon, Justiar Noer-Riza Herdavid, dan Jamro-Firmansyah tampak tidak hadir.

 

Tinjau Ulang TPS

Usai masing-masing PPK se Kecamatan Basel membacakan hasil rekapitulasi DPT tingkat kecamatan dilanjutkan dengan pembacaan rekapitulasi DPT Kabupaten, KPU memberikan waktu kepada tim pasangan calon dan panwaslu untuk memberikan sanggahan dan tanggapan terhadap hasil rekapitulasi DPT. Dan Perwakilan Tim dari pasangan calon Rina Tarol dan Djulaili Romli yang diwakili Anwar Derasak tidak memberikan sanggahan terhadap hasil rekapitulasi tersebut. Ia hanya memberikan tanggapan terkait jumlah tempat pemungutan suara (TPS). Ia minta KPU meninjau ulang  Jumlah TPS yang sebanyak 427 TPS dinilai Anwar terlalu banyak sehingga KPU dianggap pemborosan.

“Kami lihat rata-rata tiap TPS dengan jumlah pemilih dibawah 500 pemilih, bahkan banyak yang dibawah tiga ratus pemilih, sehingga kami nilai KPU terlalu pemborosan dengan jumlah 427 TPS, padahal idealnya cukup 270 TPS saja, jadi kami mohon KPU tinjau ulang,” pinta Anwar Derasak.

Tanggapan Anwar langsung ditanggapi salah satu Komisoner KPU, Budi Wardoyo. Menurut Budi, KPU tetap mempertahankan jumlah TPS dari Pileg dan Pilpres 2014,  karena mempertimbangkan kondisi di lapangan  terhadap sebaran penduduk yang berjauhan. Sehingga jika KPU melakukan pengurangan TPS, dikhawatirkan pemilih malas untuk datang ke TPS.

“PPS dan PPK juga menyarakankan kepada kami bahwa jumlah TPS 2014 (427) di pertahankan. Dan kami juga khawatir kalau tps dikurangi pemilih cenderung malas datang ke tps dengan alasan jauh, karena banyak di beberapa daerah seberan penduduk cukup jauh. Kami juga berharap tingkat partisipasi pemilih pilkada ini meningkat, minimal sama seperti pileg kemarin sebesar 77 persen dan berharap lebih,” ujar Budi.

Terpisah Panwaslu Basel yang diwakili bidang pengawasan, Sahirin melakukan sanggahan terhadap hasil rekapitulasi DPT. Sahirin dalam sanggahannya mengatakan, Berdasarkan temuan Panwaslu di lapangan pihaknya menemukan DPS ganda yakni, di Kecamatan Air Gegas tepatnya di Desa Tepus Ducun Cukong dan Ketiak Ulu yang merupakan wilayah perbatasan antara Bangka Selatan dan Bangka Tengah.

Ia mengungkapkan, temuan panwaslu di TPS 6 desa Tepus  terdapat  7 DPS double atau ganda diwilayah tersebut. Dimana 7 pemilih tersebut terdaftar sebagai DPS Bangka Selatan dan juga terdaftar sebagai DPS Bangka Tengah yang juga melaksanakan pilkada 2015 serentak.

Panwaslu juga menunjukan bukti bahwa 7 DPS tersebut terdaftar DPS ganda. Sekaligus menunjukan bukti no KK dan NIK, “Tujuh DPS ini terdaftar di TPS 6 Desa Tepus Basel namun juga terdaftar menjadi DPS di TPS 8 Desa C2,” ungkap Sahirin.

Selain itu, Sahirin juga mengungkapkan bahwa terdapat 32 DPS Di Bangka Tengah tepatnya Lubuk Besar dan Lubuk Pabrik belum mencabut KK Basel namun terdaftar menjadi DPS Bangka Tengah.

Menanggapi permasalahan TPS 6 Desa Tepus, Komisoner KPU, Lutpi mengatakan, pihaknya sebelumnya sudah menemukan 13 DPS di TPS 6 desa Tepus dengan DPS ganda karena terdaftar di DPS bateng dan juga DPS Basel. Dan Lutpi menegaskan, bahwa pihaknya sudah mencoret 13 DPS tersebut. Namun,  7 DPS yang dilaporkan panwaslu itu merupakan temuan baru dan panwaslu juga berhasil menunjukan bukti.

 

Pleno Diskorsing

Akhirnya, sidang pleno sempat di skorsing selama 20 menit. Kemudian, Komisioner melakukan rapat internal dengan PPK kecamatan Air Gegas dan juga berkoordinasi dengan KPU Bangka Tengah.

Rapat pleno kembali dilanjutkan pukul 16.30 Wib, hasil rapat internal dan koordinasi dengan KPU bangka Tengah, Komisoner KPU Budi Wardoyo menyampaikan, bahwa KPU Basel bersama Panwas dan KPU Bateng bersama panwas akan menindak lanjuti temuan panwaslu Basel tersebut.

“Temuan panwaslu sudah kami koordinasikan dengan KPU Bateng, dan sesegera mungkin kami dan KPU Bateng untuk ke lokasi bersama dengan panwas Basel dan Bateng. Nanti kami akan menanyakan langsung kepada bersangkutan dan KPU akan membuat surat pernyataan kepada pemilih bersangkutan apakah akan memilih di Basel atau Bateng,” terang Budi.

“Memang DPT Bateng sudah diplenokan, tapi kalau ada data ganda akan ada perbaikan dalam bentuk rapat pleno juga, demikian dengan kita akan ada perbaikan,” terangnya lagi.

Terpisah perwakilan Bawaslu Provinsi Babel, Sugesti menyampaikan kepada KPU Basel, bahwa tanggapan dan sangahan yang disampaikan Panwaslu diharapkan menjadi bahan evaluasi KPU, “Bukan kami menyarankan untuk menyoret apa hasil temuan bawaslu dan panwaslu, tapi untuk menjadi bahan evaluasi kpu untuk menindaklanjuti temuan kami dilapangan,” imbuhnya.

Lanjut Sugesti, berdarkan pengawasan mereka dilapangan bahwa petugas pemutakhiran data pemilih banyak yang bekerja tidak maksimal, “Kalau kami nilai kpu dan ppdp  bekerja kurang maksimal, terutama ppdp. Banyak dari mereka tidak melakukan pemutakhiran data, kerja  hanya menempel stiker saja, parahnya menyuruh orang lain, salah satu yang kita dapat laporan terjadi  di dusun air medang bangka tengah,” ungkapnya.

“Kami hanya memberikan masukan tidak ada niat menjatuhkan sesama kita penyelenggara, harapan kami tidak ada sengketa mari kita cegah sedini mungkin  agar tidak terjadi konflik, dan harapan kami kpu juga turun ke lapngan,” imbuhnya. (ton)

The post DPS Basel Berkurang 1.765 Pemilih appeared first on KORAN BABEL.

Previous
Next Post »
Thanks for your comment