Via BANGKAPOS , BANGKA - Badan Meteorologi
Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pangkalpinang menyatakan jumlah titik
panas ( di daratan Bangka Belitung yang terdeteksi oleh Satelit Terra
dan Aqua kembali meningkat dari tiga menjadi 19 titik.
Meningkatnya jumlah titik panas ini dikarenakan kebakaran hutan dan
lahan yang kebanyakan dilakukan secara sengaja oleh masyarakat, seperti
membuka lahan dengan cara dibakar," kata staf Koordinator Unit Analisis BMKG Pangkalpinang, Akhmad Fadholi di Pangkalpinang, Senin. Ia mengatakan, jumlah titik panas terbanyak berada di Kabupaten Bangka Selatan yang terpantau sebanyak 13 titik. titik panas ini tersebar di empat daerah, yakni di Kecamatan Toboali
sebanyak lima titik, Payung empat titik, Simpang Rimba tiga titik dan
Airgegas sebanyak satu titik.
Sisanya berada di Kabupaten Bangka sebanyak dua titik yang terdeteksi
di Kecamatan Belinyu, kemudian di Kabupaten Bangka Barat satu titik
yang terpantau di Kecamatan Jebus. Sedangkan di Kabupaten Bangka Tengah titik panas terpantau di
Kecamatan Koba dan Sungaiselan masing-masing satu titik dan terakhir
titik panas terdeteksi juga di Kabupaten Belitung Timur sebanyak satu
titik yakni di Kecamatan Dendang, katanya. Menurut dia, saat ini curah hujan di daerah Babel relatif rendah
dengan kelembapan mencapai 92 persen sehingga banyak lahan yang
mengalami kekeringan. Lahan kering ini rentan kebakaran jika tidak hati-hati. Apalagi jika
perilaku pembakaran lahan masih dilakukan oleh masyarakat," katanya. Terkait dengan kondisi cuaca kemarau saat ini, kata dia, pihaknya
juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memicu terjadinya
kebakaran, apalagi cuaca panas disertai dengan angin.
Ilustrasi: Kebakaran hutan tahun ini sudah melanda beberapa kawasan di negara bagian Victoria, Australia.
ConversionConversion EmoticonEmoticon