Koba (koranbabel.com) — Ridho (22) warga Desa Kurau Timur, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, akhirnya menyerahkan diri ke Makodim 0413/Bangka, Senin (28/9).
Ridho merupakan salah satu dari enam pelaku pengeroyokan yang menyebabkan Tri Wahyudi (22) warga Desa Belilik, Kecamatan Namang, tewas di lokasi persawahan Namang pada Rabu (23/9) lalu.
Ridho diterima dengan tangan terbuka oleh Dandim 0413/Bangka Letkol (Inf) Utten Simbolon yang sebelumnya sudah siap membantu dan memediasi dengan aparat penegak hukum. Selanjutnya Ridho langsung diserahkan ke Polres Bangka Tengah untuk proses hukum lebih lanjut.
Sejak peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan Tri Wahyudi meninggal dunia, Ridho pun menghilang. Namun dengan rasa tanggungjawabnya dan nasihat dari orangtua, ia pun menyerahkan diri ke Kodim untuk mendapat perlindungan. Selama pelarian, ternyata Ridho bersembunyi di hutan kawasan Penagan, untuk menghindari kejaran aparat keamanan.
Sehari sebelumnya lima rekan Ridho sudah terlebih dahulu menyerahkan diri ke Makodim 0413/Bangka, mereka masing-masing Reza (14), Egin (16), Aris (14), Abot (18), dan Eki (18). Semuanya adalah warga Desa Kurau Timur Kecamatan Koba dan diduga terlibat dalam kasus pengeroyokan terhadap Tri.
Dandim 0413/Bangka, Letkol (Inf) Utten Simbolon berharap peristiwa tersebut untuk yang terakhir kalinya terjadi.
“Jadikan ini pelajaran bagi kita semua. Semoga tidak pernah lagi terjadi di Bangka Belitung ini. Mari kita sama-sama jaga keamanan lingkungan kita. Kita selaku orangtua jangan lupa selalu mengawasi anak-anak kita,” imbuhnya.
Terpisah Kapolres Bateng, AKBP Roy Ardhya Candra mengatakan pihak mereka masih memperdalam kasus ini. Mulai dari sebab akibat, hingga peran masing-masing pelaku.
“Kita belum tahu apa yang melatarbelakangi perkelahian tersebut, karena masing-masing pelaku masih kita periksa,” ungkap AKBP Roy Ardhya Candra, Senin (28/9).
Menurut AKBP Roy, dari keterangan dua saksi mata, yakni adik korban dan rekannya warga Desa Belilik penyebab terjadi perkelahian berawal pada keributan antara adik korban dengan salah satu pelaku, yakni Ridho.
“Saksi mengatakan juga yang menusuk korban menggunakan senjata tajam, Ridho. Tapi, kami tidak serta merta langsung menvonis, karena perlu keterangan saksi lebih banyak dan bukti,” ungkap AKBP Roy.
Mengenai adanya dua anak dibawah umur merupakan pelaku, iapun akan mengkoordinasikan dengan instansi terkait mengenai perlindungan anak.
“Percayakan sepenuhnya ke polisi. Kami akan menegakan hukum seadil-adilnya sesuai aturan berlaku. Untuk sementara ini, masing-masing pelaku akan dijerat pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan menyebabkan orang lain meninggal dunia dengan tuntutan diatas lima tahun,” tegas AKBP Roy.
Sementara itu Patrianusa berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi di Bangka Tengah.
“Sebagai pemuda kita harus berjiwa besar dalam bersosialisasi sesama pemuda. Hilangkan egoisme, mengklaim masing-masing hebat dan kuat. Dimata negara, prestasi dan karyalah yang harus banyak diperbuat demi kemajuan daerah. Lalu dimata Allah SWT, maka keimanan dan ketaqwaanlah yang membedakannya, selain itu sama saja,” ungkap Patrianusa.
Menurut Patrianusa masalah ini harus menjadi perhatian bersama, mulai dari lingkungan, orangtua, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan agama. Jangan sampai hal serupa terulang dikemudian hari.
“Kalau kita semua berperan aktif memperhatikan pemuda-pemudi, kemudian menyalurkan kreatifitasnya dengan tepat sasaran maka saya yakin keributan seperti ini tidak bakal terjadi. Harusnya memang pemerintah Bateng lebih memperbanyak kegiatan pembinaan pemuda, lalu memfasilitasi kreatifitas dan karyanya,” tutur Patrianusa.
Patrianusa mengimbau agar masalah ini jangan dibesar-besarkan, anggap saja ini merupakan sebuah ujian, cobaan ataupun musibah yang menjadi pembelajaran bersama.
“Duduk satu meja, mari kita berdamai dan saling maaf-memaafkan. Jangan ada dendam, karena dendam akan menyengsarakan kita kedepannya. Serahkan sepenuhnya ke polisi, karena kita adalah negara hukum,” tukas Patrianusa.(to/ron)
The post Akhirnya Ridho Menyerahkan Diri appeared first on KORAN BABEL.
baca selengkapnya http://ift.tt/1iWopEH
ConversionConversion EmoticonEmoticon